PANGANDARAN, BISIKNEWS.COM – Program Dana Desa (DD) yang dikucurkan oleh pemerintah pusat sejak beberapa tahun yang lalu, tentunya telah banyak memberi dampak manfaat bagi pembangunan yang ada di setiap desa penerima manfaat bantuan Dana Desa.
Berbagai program pembangunan berhasil direalisasikan di setiap desa berkat adanya bantuan Anggaran Dana Desa, baik itu disektor pembangunan infrastruktur desa maupun pembangunan sumber daya manusia dan juga kegiatan pemberdayaan masyarakat.
Di tahun 2022 ini, setiap desa yang menerima manfaat Anggaran Dana Desa diharuskan mengalokasikan anggaran untuk kegiatan Ketahanan Pangan Desa.
Oleh pemerintah pusat melalui kementerian terkait, mewajibkan setiap desa penerima dana desa mengalokasikan anggaran minimal 20 persen dari pagu dana desa untuk ketahanan pangan desa.
Dan Desa Legokjawa, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaran salah satu Desa penerima manfaat Dana Desa, juga mengalokasikan anggaran untuk ketahanan pangan desa.
Kepala Desa Legokjawa melalui Kepala Seksi Pelayanan Desa Legokjawa Mamat Mahpudin mengatakan, dalam ketahanan pangan tahap 2 ini ada dua bidang yaitu peternakan dan pertanian di satu tempat.
Untuk lokasi bertempat di Blok Pasir Gede, Dusun Cikuya, Desa Legokjawa, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.
Sedangkan untuk di di bidang pertanian akan menanam sayur-sayuran yang bisa ditanam dalam jangka pendek semacam caisim, kangkung dan pakcoy.
“Dan Insyaallah akan menanam buah pepaya California, dalam sayuran itu perkiraan membutuhkan anggaran sebesar Rp 26 juta,” kata Mamat, Rabu 5 Oktober 2022.
Dari Rp 26 juta ini diantaranya untuk pelatihan, pembelian bibit sayur dan pupuk.
“Sementara untuk di bidang peternakan kami ternak domba garut dan akan di serahkan ke kelompok yang ada di Desa Legokjawa,” tambah Mamat.
Mamat menambahkan, bahwa untuk peternakan pihaknya membutuhkan anggaran sebesar Rp 66 juta, dari mulai kandang, beli bibitnya dan juga pelatihan, karena itu semua satu paket.
Untuk kedepannya program itu bisa berlanjut, karena anggarannya terbatas jadi yang menerima manfaat sementara hanya satu kelompok.
“Tapi sifatnya itu bergilir, jadi kedepannya para kelompok yang ada di Desa Legokjawa bisa kebagian, karena kan domba pasti bertambah,” pungkasnya. (Ris)