BISIKNEWS.COM – Salah satu tempat bersejarah yang juga menjadi salah satu destinasi wisata menarik di kawasan ini adalah Goa Jepang. Goa Jepang hanya berjarak 400 meter dari pintu utama Taman Hutan Raya.
Selain itu, selama perjalanan menuju ujung dari Tahura yaitu Curug Omas Maribaya, ada banyak hal menarik yang bisa dijumpai di kawasan ini. Bagi kamu yang belum tahu lokasinya, jangan khawatir, karena lokasi Taman Hutan Raya berada sekitar 2 km dari pusat Dago, lengkapnya di Kompleks Tahura, Jl. Ir. H. Juanda No.99, Ciburial, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Jika kamu pergi dari pusat kota Bandung, maka kamu akan menempuh waktu perjalanan selama kurang lebih 45 menit hingga 1 jam perjalanan, tergantung arus lalu lintas. Disarankan untuk mengunjungi kawasan ini pada weekdays agar terhindar dari kepadatan alur lalu lintas. Saat berkunjung, sebaiknya kenakan sepatu dan jaket, mengingat jalanan yang berbatu dan udara yang cukup dingin.
Untuk memasuki kawasan ini, kamu perlu mengeluarkan biaya sekitar Rp 25 ribu hingga Rp 30 ribu, tergantung kendaraan apa yang kamu gunakan. Harga tersebut meliputi Rp 10 ribu untuk tiket masuk, Rp 2 ribu untuk asuransi dan biaya parkir kendaraan sebesar Rp 5 ribu untuk roda dua dan Rp 12 ribu untuk kendaraan roda empat.
Lokasi Goa Jepang tidak begitu jauh dari gerbang pintu masuk Tahura, hanya berjarak 400 meter saja. Untuk bisa sampai ke Goa Jepang, kamu akan berjalan melewati pohon pinus dan danau buatan di sebelah kiri. Kamu juga akan berjalan turun dengan menggunakan tangga batu yang memudahkan perjalanan menuju Goa Jepang.
Untuk mengetahui jalan, sejarah, mitos, kamu bisa menyewa pemandu seharga Rp 30 ribu, jika ingin menyewa senter, dikenakan biaya tambahan Rp 5.000 per 1 senter. Kamu disarankan untuk menyewa senter karena jika hanya menggunakan senter dari ponsel, tidak akan cukup untuk menerangi jalanan goa.
Pemandu ini akan menjelaskan secara detail mengenai sejarah bahkan mitos yang ada di kawasan tersebut. Kamu bisa menyewa pemandu untuk satu destinasi atau langsung untuk semua destinasi yang berada di kawasan Tahura. Harga yang ditentukan sesuai dengan kesepakatan.
Di kawasan Tahura ini juga sudah dilengkapi dengan petunjuk jalan yang memudahkan. Kamu juga bisa dengan mudah menemukan toilet umum yang tersedia di beberapa area. Bahkan, ada beberapa café dan juga warung-warung di sekitaran jalan menuju Goa Jepang.
Kisah kelam Goa Jepang
Sekitar tahun 1942, Hindia Belanda dengan pemerintahan sipilnya akhirnya menyerah tanpa syarat kepada tentara Jepang. Setelah kolonial Belanda menyerahkan kekuasaannya pada Jepang, tentara Jepang akhirnya membuat goa untuk dijadikan barak militer dan juga sebagai tempat perlindungan.
Lokasi goa tersebut yang kini jadi salah satu tujuan wisata di Tahura. Goa Jepang dulunya dijadikan sebagai salah satu tempat pertahanan dari militer Jepang karena kawasan Pakar dianggap sangat strategis.
Gua ini masih dibiarkan seperti aslinya dan tidak mengalami renovasi sama sekali. Gua Jepang memiliki 4 pintu dan juga 2 ventilasi udara. Konon, pembangunan goa ini dilakukan oleh tenaga kerja paksa dari Indonesia yang disebut Romusha.
Pembangunan Goa Jepang bisa dikatakan belum selesai, karena masih banyak bunker-bunker yang buntu dan tidak terhubung satu sama lainnya. Di dalam Goa Jepang terdapat 18 bunker yang masih dalam kondisi asli, atau masih berbentuk batu. Bunker-bunker yang terdapat di goa ini memiliki fungsi yang berbeda. Ada yang difungsikan sebagai tempat pertemuan, gudang, dapur, bahkan ada juga bunker yang difungsikan sebagai tempat penembakan.