Bandung Barat, BISIKNEWS.COM – Dua kelompok masyarakat di Kabupaten Bandung Barat (KBB) menolak kehadiran Bacapres dari Koalisi Perubahan, Anies Rasyid Baswedan pada acara yang rencananya Digelar di Lapangan Warung Awi, Desa Bongas, Kecamatan Cililin Kabupaten Bandung Barat pada 8 OktOber mendatang.
Dua kelompok masyarakat yang menolak adalah Komunitas Swadaya Cililin Bersatu (KSCB) dan Himpunan Masyarakat Nasionalis Cililin (Himanci). Mereka mengancam akan melakukan unjuk rasa jika acara yang bertajuk “Anies-Muhaimin, BabarengaN keur Perubahan” tetap digelar.
Narahubung KSCB Nanang Suhaya dalam rilisnya menyatakan bahwa pihaknya akan menggelar aksi unjuk rasa dan penyampaian pada hari Sabtu (07/10) dengan terlebih dahulu menyampaikan izin pada Polres Cimahi dan Polsek Cililin.
Rencanana aksi penyampaian pendapat akan digelar di depan Pemda Bandung Barat, Jl. Raya Padalarang-Cisarua Km.2, Kec Ngamprah, Kab. Bandung Barat. Tuntutan yang disampaikan adalah meminta Pj Bupati KBB Arsan Latief, untuk tidak membiarkan ekploitasi politik yang memanfaatkan isu keagamaan.
“Kami meminta secara keras kepada Bapak Drs. Arsan Latif, M.Si. (Pj. Bupati Bandung Barat) agar tidak membiarkan kegiatan eksploitasi masyarakat Cililin melalui safari politik yang memanfaatkan isu keagamaan dalam kampanye, karena hal tersebut dapat memicu benturan antar kalangan masyarakat Kabupaten Bandung Barat terutama masyarakat Cililin. Selain itu, rencana kegiatan safari politik tersebut termasuk pelanggaran aturan tahapan Pemilu yang belum saatnya,” ujarnya.
KSCB juga menyatakan dengan tegas menolak perizinan kegiatan safari politik Bacapres RI a.n. Anies Baswedan dengan memanfaatkan politik identitas terhadap masyarakat Cililin di Lapang Warung Awi, Desa Bongas, Kecamatan, Cililin, Kabupaten Bandung Barat.
Sementara itu, dihubungi terpisah, Ketua Umum KAWANI Amin (Kesatuan Wanita Indonesia untuk Anies-Imin) Lia Yuliani Rosali menegaskan bahwa safari politik Anes Baswedan dan Muhaimin Iskandar adalah hak konstitusi. Penolakan yang dilakukan oleh segelintir orang merupakan bentuk kejahatan demokrasi.
Lia mengatakan tidak akan tinggal diam jika ada pihak yang menolak kedatangan Capres-Cawapres yang didukung PKB, Nasdem, PKS dan Ummat tersebut. Ia menjelaskan bahwa barisan relawannya tidak ada kaitan dengan partai mana pun. Gerakan yang beranggotakan para srikandi ini sudah terbentuk sejak pasangan Amin dideklarasikan.
“Siap pasang badan, mendukung kedatangan calon pemimpin kami,” tegasnya