PANGANDARAN, BISIKNEWS.COM – Dua rumah milik warga di wilayah RT 03 RW 02 Dusun Pamotan, Desa Pamotan, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran, Jawa barat tertimbun material longsoran.
Akibat peristiwa tersebut, nasib 6 warga harus mengungsi di mushola, setelah dua rumah sekaligus tertimbun material longsoran pada tanggal 8 Oktober 2022 dini hari.
Selain dua rumah, material longsoran juga menutup akses jalan di lokasi tersebut. Akibatnya, 10 rumah juga ikut terisolir.
Ikin Sodikin putra Kholidin (67) beserta 5 orang keluarganya mengungsi di mushola yang berada di belakang rumahnya yang tertimbun material longsoran.
Semua barang berharga, termasuk pakaian dan peralatan dapur juga di simpan di sekitar mushola.
Untuk itu, karena sementara menjadi tempat pengungsian, aktivitas kegiatan belajar mengajar di mushola tersebut juga dihentikan.
Sodikin menyampaikan, sebelum longsor pada hari Sabtu 8 Oktober 2022 sehari semalam itu hujan deras.
“Terus, dini hari sekitar jam 1 sudah ada bunyi brotok-brotok (suara) kayu dan enggak lama diikuti dengan bongkahan tanah,” ujarnya.
Saat mulai ada suara longsoran, tanah itu meloncati dua kebun terus melewati jalan dan masuk ke dalam rumah. “Kerugian akibat dua rumah tertimbun material longsoran, itu sekitar Rp 60 juta,” katanya.
Kondisi saat ini, mulai dari hari Sabtu 8 Oktober 2022 belum ada evakuasi material longsoran.
Padahal, jalan ini merupakan jalan lalulintas warga untuk 10 kepala keluarga (KK). Bahkan, anak-anak sulit untuk berangkat ke sekolah.
“Alat berat susah masuk, karena jarak dari jalan utama cukup jauh. Mungkin, harus pakai alat berat yang kecil,” ucapnya.
Menurutnya, disini itu ada madrasah MTQ dan DTA tapi untuk saat ini, anak-anak disuruh belajar di rumah.
“Karena, tempat kami yang dua rumah ini untuk belajar tertimbun material longsoran.
Dan mushola yang juga dipakai untuk ibadah dan belajar, sementara dipakai untuk pengungsian 2 kepala keluarga atau 6 jiwa,” katanya.
Jadi, karena dua rumah tertimbun material longsoran dan mushola dipakai untuk tempat pengungsian dan pembelajaran untuk 46 anak disini sementara dihentikan.
Atas kejadian tersebut, kini Ia berharap Pemerintah terkait bisa memfasilitasi bangunan yang terdampak longsoran.
“Dan mudah mudahan, apapun yang instansi terkait sedekahkan bermanfaat buat kami dan semuanya,” pungkasnya. (Riz)